VIVA.co.id - PT
Ford Motor Indonesia (FMI), selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM)
Ford di Tanah Air, secara resmi mengumumkan mundur dan menghentikan
seluruh operasinya di Indonesia.Kabar ini didapat melalui rilis yang dikeluarkan Managing Director
PT FMI, Bagus Susanto, untuk para konsumen mobil Ford di Indonesia.
Dengan pengumuman ini, maka semua diler Ford otomatis akan ditutup dan
proses penjualan serta impor resmi akan dihentikan pada paruh kedua
tahun ini.
Hal tersebut berimbas pada harga penjualan mobil bekas Ford. Terbukti harga jual mobil Ford mendadak anjlok dan terjun bebas, setelah adanya pengumuman tersebut.
“Harga Ford jatuh. Adanya pengumuman dari pihak Ford Indonesia tentu berpengaruh sangat banyak pada harga mobil bekas milik mereka,” ungkap pemilik Chelsea Mobil (showroom jual beli mobil bekas), Teddy kepada VIVA.co.id, di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurunnya peminat merupakan faktor utama mobil bekas memiliki harga jual rendah. Biasanya, peminat menurun dikarenakan ketersediaan suku cadang dan pelayanan aftersales yang diberikan.
“Logikanya harga turun karena tidak ada peminat, kalau peminatnya tinggi tentu harga naik. Faktor utamanya tentu suku cadang dan servis, kalau sulit dengan dua hal itu konsumen juga enggan membeli produk. Terlebih tidak ada yang mau bertanggung jawab (tidak ada APM resmi),” tambahnya.
Saat ditanya penurunan harga untuk mobil asal Amerika Serikat tersebut, Teddy masih belum bisa menyebut secara pasti. “Kalau turun pasti, tapi turunnya berapa kita masih belum bisa tahu, kita harus tunggu sebulan lah untuk mengetahui berapa banyak penurunan harga untuk Ford,” katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Kreasi Auto Kencana, Andee Y Yoestong, selaku diler Ford, menyatakan keputusan ini di luar dugaan. Padahal, penjualan mobil Ford dilakoni diler miliknya tengah naik daun. Apalagi untuk produk Ford Everest.
“Kecewa. Tapi intinya kita akan terus melayani konsumen, baik pembelian maupun servis,” kata Andee seraya menyebut dirinya memiliki 11 cabang diler Ford di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sumber : http://otomotif.news.viva.co.id
Hal tersebut berimbas pada harga penjualan mobil bekas Ford. Terbukti harga jual mobil Ford mendadak anjlok dan terjun bebas, setelah adanya pengumuman tersebut.
“Harga Ford jatuh. Adanya pengumuman dari pihak Ford Indonesia tentu berpengaruh sangat banyak pada harga mobil bekas milik mereka,” ungkap pemilik Chelsea Mobil (showroom jual beli mobil bekas), Teddy kepada VIVA.co.id, di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurunnya peminat merupakan faktor utama mobil bekas memiliki harga jual rendah. Biasanya, peminat menurun dikarenakan ketersediaan suku cadang dan pelayanan aftersales yang diberikan.
“Logikanya harga turun karena tidak ada peminat, kalau peminatnya tinggi tentu harga naik. Faktor utamanya tentu suku cadang dan servis, kalau sulit dengan dua hal itu konsumen juga enggan membeli produk. Terlebih tidak ada yang mau bertanggung jawab (tidak ada APM resmi),” tambahnya.
Saat ditanya penurunan harga untuk mobil asal Amerika Serikat tersebut, Teddy masih belum bisa menyebut secara pasti. “Kalau turun pasti, tapi turunnya berapa kita masih belum bisa tahu, kita harus tunggu sebulan lah untuk mengetahui berapa banyak penurunan harga untuk Ford,” katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Kreasi Auto Kencana, Andee Y Yoestong, selaku diler Ford, menyatakan keputusan ini di luar dugaan. Padahal, penjualan mobil Ford dilakoni diler miliknya tengah naik daun. Apalagi untuk produk Ford Everest.
“Kecewa. Tapi intinya kita akan terus melayani konsumen, baik pembelian maupun servis,” kata Andee seraya menyebut dirinya memiliki 11 cabang diler Ford di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sumber : http://otomotif.news.viva.co.id
Komentar
Posting Komentar