Sakichi Toyoda adalah seorang penemu dan
industrialis Jepang. Ia dilahirkan di Kosai, Shizuoka. Anak seorang
tukang kayu miskin, Toyoda ini disebut sebagai “Raja Penemu Jepang”.
Karir Sakichi Toyoda sering disebut sebagai bapak revolusi industri
Jepang. Ia juga merupakan pendiri Toyota Industries Co, Ltd. Lahir 14
Februari 1867 (1867/02/14) di Jepang, Meninggal 30 Oktober 1930 di
Jepang
Dia menciptakan berbagai perangkat
tenun. Penemuan yang paling terkenal adalah kekuatan otomatis tenun di
mana ia menerapkan prinsip Jidoka (otonom otomatisasi). Prinsip Jidoka,
yang berarti bahwa mesin berhenti sendiri bila masalah terjadi,
kemudian menjadi bagian dari Toyota Production System.
Toyoda mengembangkan konsep dari 5
mengapa: Ketika terjadi masalah, bertanya ‘mengapa’ lima kali untuk
mencoba untuk menemukan sumber masalahnya, kemudian dimasukkan ke
tempat sesuatu untuk mencegah masalah tersebut dari berulang. Konsep
ini digunakan sekarang sebagai bagian dari bersandar menerapkan
metodologi untuk memecahkan masalah, meningkatkan kualitas, dan
mengurangi biaya.
Sejarah
Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini.
Berangkat dari industri tekstil, Toyota
menancapkan diri sebagai salah satu pabrikan otomotif yang cukup
terkemuka di seluruh dunia. Merek yang memproduksi 1 mobil tiap 6 detik
ini ternyata menggunakan penamaan Toyota lebih karena penyebutannya
lebih enak daripada memakai nama keluarga pendirinya, Toyoda. Inilah
beberapa tonggak menarik perjalanan Toyota.
Toyota merupakan pabrikan mobil
terbesar ketiga di dunia dalam unit sales dan net sales. Pabrikan
terbesar di Jepang ini menghasilkan 5,5 juta unit mobil di seluruh
dunia. Jika dihitung, angka ini ekuivalen dengan memproduksi 1 unit
mobil dalam 6 detik.
Dibandingkan dengan industri-industri
otomotif lain yang menggunakan nama pendirinya sebagai merek dagang
seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro Honda, Daimler-Benz (Gottlieb
Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford), nama Toyoda tidaklah
dipakai sebagai merek. Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan
visi waktu itu, penyebutan Toyoda kurang enak didengar dan tidak akrab
dikenal sehingga diplesetkan menjadi Toyota.
Sakichi Toyoda lahir pada bulan
Februari 1867 di Shizuoka, Jepang. Pria ini dikenal sebagai penemu
sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari
dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda
menyelesaikan mesin tenun. Ini kemudian mengantarnya mendirikan cikal
bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda Automatic Loom Works, Ltd. pada
November 1926.
Di sini hak paten mesin tekstil
otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers & Co, Ltd. dari
Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal
pengembangan divisi otomotif. Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun
divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya
Kiichiro Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di
zamannya. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada 1934. Setahun
kemudian mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang
mereka, A1. Divisi otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1.
Di tahun 1936 mereka meluncurkan mobil
penumpang pertama mereka, Toyoda AA (kala itu masih menggunakan nama
Toyoda). Model ini dikembangkan dari prototipe model A1 dan dilengkapi
bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan menjadi mobil
rakyat. Konsep produk yang terus dipegang Toyota hingga sekarang.
Empat tahun menunggu dirasa cukup
melahirkan perusahaan otomotif sendiri dan melepaskan diri dari industri
tekstil mereka. Kemudian tahun 1937 mereka meresmikan divisi otomotif
dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda seperti nama industri tekstil.
Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8 karakter,
dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan masyarakat Jepang.
Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri otomotif
merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan
seperti apa kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting. Karena
nama Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis sehingga
diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun 1937
merupakan era penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal
raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang.
Semangat inovasi Kiichiro Toyoda tidak
pernah redup. Toyota kemudian berkembang menjadi penghasil kendaraan
tangguh. Di era 1940-an, Toyota sibuk mengembangkan permodalan termasuk
memasukkan perusahaan di lantai bursa di Tokyo, Osaka dan Nagoya.
Setelah era Perang Dunia II berakhir,
tahun 1950-an merupakan pembuktian Toyota sebgai penghasil kendaraan
serba guna tangguh. Waktu itu kendaraan Jeep akrab di Jepang.
Terinspirasi dari mobil ini, Toyota kemudian mengembangkan orototipe
Land Cruiser yang keluar tahun 1950. Setahun kemudian meluncurkan
secara resmi model awal Land Cruiser yakni model BJ.
Buln Juli tahun itu, test drivernya
Ichiro Taira mengakhiri uji coba dengan hasil luar biasa. Diinspirasi
oleh tokoh Samurai Heikuro Magaki yang mendaki Gunung Atago di atas
kuda tahun 1643, Taira mengemudikan Toyota BJ-nya ke kuil Fudo di kota
Okasaki. Ini sekaligus dipakai sebagai promosi ketangguhan mobil segala
medan ini. Tak lama berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi
dominasi Jeep Willys. Bahkan dengan model-model selanjutnya, Toyota
Land Cruiser bisa diterima di pasar yang kala itu sulit ditembus yakni
Amerika Utara. Lewat model ini, Toyota masuk ke pasar-pasar di berbagai
belahan dunia, Termasuk di Indonesia yang dikenal sebagai sebagai
Toyota Hardtop Land Cruiser FJ40/45. Di Afrika, model-model Toyota Land
Cruiser ini digunakan sebagai Technical alias jip bersenjata yang
dibekali senapan mesin ringan, berat atau bahkan senjata basoka tanpa
tolak balik (Recoilless bazooka) dan diterjunkan sepanjang
konflik-konflik bersenjata dengan kinerja sangat tangguh.
Toyota tidak hanya dikenal melalui
Toyota Land Cruiser. Mereka juga mengembangkan model yang menjadi
favorit dunia, sedan kecil. Lewat Corolla yang memulai debutnya pada
tahun 1966, sedan mungil generasi awal ini memakai penggerak belakang
mengubah tatanan sedan bongsor yang populer saat itu menuju arah sedan
kecil yang kompak, irit dan ringkas. Memasuki tahun 1975, Corolla masuk
dalam generasi ketiga dan terjual lebih dari 5 juta unit. Hal yang
menakjubkan ini masih kokoh hingga sekarang. Mesin mobil Corolla ini
kemudian digunakan di Indonesia sebagai mesin untuk kendaraan niaga
keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal yang dikenal sebagai
Kijang Buaya.
Sejalan makin mengglobalnya produk
Toyota, mereka sadar tidak mempunyai grafik logo. Bahkan di Indonesia
dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti Toyota Kijang dengan logo
TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Di tahun 1989 Toyota
akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval (elips) yang
menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit
of understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi
kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu sebagai bukti
menjaga dan mempengaruhi sekelilingnya.
Di tahun 1990-an, Toyota semakin
membuktikan bahwa mobil Jepang dapat bersaing dengan mobil Eropa dan
Amerika. Toyota Celica berhasil menjadi juara rally dunia, dan Toyota
Camry menjadi mobil paling laris di Amerika.
Sumber : www.2lisan.com/2013/11/biografi-sakichi-toyoda-pendiri-toyota.html
Komentar
Posting Komentar