Langsung ke konten utama

Sedikit tentang VVT-i (Variable Valve Timing Inteligent)

Pada kendaraan non VVT-i, valve timing itu tetap (fixed), sehingga derajat bukaan katup di setiap langkah itu sama alias tidak berubah, berbeda halnya dengan sistem VVT-i dimana sistem ini menggunakan tekanan hidraulik untuk menggeser  rotasi intake camshaft dan me-vareasi-kan  valve timing. Ini memungkinkan untuk meningkatkan output, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan menurunkan tingkat emisi.

Sebagaimana tampak pada gambar dibawah, sistem ini dirancang untuk mengontrol valve timing dengan menggeser  rotasi intake camshaft dalam kisaran 40° dari sudut crankshaft untuk mendapatkan valve timing yang optimal sesuai dengan kondisi mesin berdasarkan sinyal dari sensor.

                                                                    
Sebagai tambahan, kontrol feedback digunakan untuk menjaga intake valve timing aktual pada waktu yang ditargetkan dengan menggunakan camshaft position sensor

Aktuator sistem VVT-i terdiri dari: VVT-i controller yang bertugas untuk menggeser  intake camshaft, tekanan oli yang 
merupakan gaya gerak VVT-i controller, dan camshaft timing oil control valve yang mengontrol saluran oli.


1.VVT-i controller
Controler ini  terdiri dari housing yang digerakkan oleh timing chain dan vane yang dipasang secara tetap (fixed) pada
intake camshaft.

Tekanan oli yang dikirim dari sisi saluran pemaju atau pemundur  intake camshaft memutar VVT-i controller vane pada arah 
melingkar untuk  mengubah intake valve timing secara kontinu 

Saat mesin dimatikan, intake camshaft bergerak ke kondisi mundur maksimum untuk menjaga kemampuan starter.
Ketika tekanan oli tidak mencapai VVT-i controller dengan segera setelah mesin di-start, lock pin mengunci mekanisme
kerja VVT-i controller untuk mencegah bunyi knocking

REFERENSI:
Sebagai tambahan di atas, terdapat tipe dimana piston bergerak dalam arah axial diantara alur spiral (helical) dari 

roda gigi luar (berhubungan ke housing) dan roda gigi dalam (langsung menempel ke camshaft) untuk menggeser fase 
camshaft.

2.Camshaft timing oil control valve
Camshaft timing oil control valve ini merupakan kontrol beban dari ECU mesin untuk mengontrol posisi spool valve dan mendistribusikan tekanan oli yang digunakan ke VVT-i controller ke sisi maju atau mundur. Saat mesin dimatikan,
intake valve timing berada pada sudut mundur maksimum.
                                            
Gimana Gan sudah ada sedikit gambaran khan....semoga bermanfaat...






Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PENDIRIAN BENGKEL AA CEMPAKA AUTO SERVICE

Sejarah Singkat pendirian Usaha perbengkelan AA CEMPAKA Auto Service yang berlokasi dijalan By Pass KM 9 Simpang Taruko 1 Kalumbuk Padang   merupakan suatu perusahaan jasa yang bergerak dibidang perbengkelan dan penjualan yaitu memperbaiki kendaraan penumpang roda empat dan juga menjual spare part, pelumas (Engine Oil) maupun peralatan lainnya. Bengkel AA CEMPAKA Auto Service didirikan pada tanggal 01 Juni 2015, oleh ASRUL ARMISKA beliau adalah mantan karyawan disebuah perusahaan otomotif terbesar yang merupakan pemegang merek kendaraan terkenal di Indonesia dan bekerja sama dengan beberapa pihak pemodal perorangan. Bengkel ini pada awalnya didirikan hanya untuk melayani service ringan dengan menyewa tempat berupa kios sederhana dan hingga kini sudah beberapa kali mengalami perpindahan lokasi usaha, seiring dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah dimana beberapa bulan kemudian melihat banyaknya pelanggan yang meminta perbaikan-perbaikan pada kendaraan milik m

Mesin Avanza tidak bisa hidup sehabis bongkar Mesin

Ilmu itu sayang jika hanya disimpan maka pada kesempatan ini saya akan berbagi tentang kasus Mesin avanza dan yang sejenis tidak bisa hidup setelah bongkar mesin atau setelah ganti rantai timing (timing chain)..Dan disini saya tidak bermaksud menggurui atau merasa lebih pintar dari agan-agan sekalian hanya berharap semoga ada yang bisa mengambil manfaat terutama bagi mekanik-mekanik pemula. Kasus ini sudah beberapa kali saya dapatkan setelah beberapa rekan-rekan mekanik meminta pertolongan untuk mencari titik permasalahan kenapa mesin tidak bisa hidup. Seperti biasa sebelum kita melangkah ke step yang lebih jauh, sebaiknya kita harus mengembalikan pola analisa kita kedasar, dimana kita harus memulai dari langkah-langkah yang paling sederhana yaitu bahwa mesin akan bekerja apabila terpenuhinya tiga syarat utama berikut ini : Kompresi yang tinggi (sesuai standar) Loncatan bunga api Busi yang kuat (Mesin Bensin) Perbandingan campuran Udara dan bahan bakar yang tepat Dalam mas

Tikam Samurai (53)

Kedua lelaki anggota Jakuza itu menoleh. Si Bungsu tegak dengan mulut terpaut rapat. Matanya bersinar seperti api yang siap membakar. “Siapa kau!” desis lelaki yang memegang samurai itu. Si Bungsu menyapu ruangan itu dengan pandangan mata. Dan sekilas dia dapat menerka apa yang terjadi. Teman anggota Jakuza yang pernah dia bunuh ketika menolong Hannako di terowongan daerah Yotsui dulu, kini datang lagi mencari Hannako. Dan dari pintu kamar Kenji yang terbuka, dia melihat kaki sebatas paha Hannako terkulai ke bawah tempat tidur. “Siapa kau!” Jepang bersamurai pendek dan bertubuh besar itu menggeram takkala melihat orang asing yang baru masuk itu tak mengindahkan pertanyaan pertamanya. “Saya malaikat maut…..” desis si Bungsu sambil maju perlahan. Di tangan kirinya samurainya terpegang kukuh. Sementara tangan kanannya tergantung lemah. Anggota Jakuza itu ingin segera menyudahi pekerjaannya. Dia maju menyongsong si Bungsu. “Bungsu-san…..larilah. selamatkan dirimu. Mere