Jika terus didiamkan, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan. Paling parah jika panas sampai membuat kepala silinder memuai dan melengkung.
Ada beberapa penyebab overheat. Antara lain tak lancarnya sirkulasi air pendingin, fungsi radiator sebagai pendingin tak maksimal atau ada kebocoran yang membuat volume air pendingin semakin berkurang.
Selain dari jarum penunjuk temperatur di panel instrumen, overheat juga bisa ditandai lewat gejala ngelitik atau knocking. Pasalnya, panas berlebih di ruang bakar membuat bahan bakar terbakar sendiri sebelum waktunya.
Overheat yang terjadi saat mobil sedang berjalan cepat tanpa hambatan, manandakan adanya ketidakberesan di sistem sirkulasi air. Sebaliknya bila panas naik ketika mobil berada di kepadatan lalu lintas, artinya radiator tak bisa menjalankan fungsinya secara maksimal.
Problem juga dapat terjadi pada kipas pendingin radiator. Bagi mobil yang mengunakan electric fan, cek apakah kipas bekerja dengan baik. Selain itu periksa juga kecepatan putarannya. Untuk mobil dengan kipas pendingin yang diputar mesin, perhatikan ketegangan belt penggerak kipas. Bila terlalu kendur, belt akan selip dan putaran kipas jadi tak maksimal.
Untuk memaksimalkan kerja kipas pendingin, tutup celah antara radiator dengan kondensor AC. Hindari pula melepas rumah penutup kipas. Karena tudung ini memaksimalkan fungsi kipas menghisap panas dari seluruh permukaan radiator.
Langkah melepas thermostat sering dilakukan sebagian pemilik mobil untuk mencegah overheat justru bisa berefek sebaliknya. Mobil bisa overheat saat melaju dalam kecepatan tinggi. Sebab sirkulasi air berlangsung terlalu cepat dan air tak sempat didinginkan oleh radiator sebelum kembali ke mesin.
Jangan panik
Bila terjadi overheat, tak perlu panik. Segera pinggirkan kendaraan, buka kap mesin dan lihat apakah ada kebocoran. Jangan langsung membuka tutup radiator dalam kondisi seperti ini. Tekanan air di dalam radiator akan membuatnya menyembur keluar bila dibuka dan amat berisiko mencenderai tubuh.
Menghindarinya, buka tabung air cadangan untuk mengurangi tekanan di radiator. Bila tabung reservoir kosong berarti telah habis terhisap dan tutup radiator bekerja dengan baik. Namun bila air penuh atau malah luber, tandanya tutup radiator telah rusak.
Biasanya overheat menyebabkan jumlah air berkurang. Setelah mesin cukup dingin, tambahkan kembali air pendingin. Lakukan dengan kondisi mesin hidup supaya air tetap bersirkulasi.
Beberapa mobil, terutama produk Eropa seperti BMW memiliki sistem pendinginan mesin yang vakum alias tak boleh kemasukan udara. Untuk mobil-mobil ini, jangan lupa buang gelembung udara setelah menambah jumlah air pendingin.
Beberapa kemungkinan penyebab matinya electric fan: thermoswitch, sekring, relay, kabel dan sambungan atau motor kipasnya sendiri. Jika bisa dipastikan penyebabnya adalah tiga hal pertama, dalam kondisi darurat, Anda bisa menyambung langsung kipas elektrik ke aki. Tapi perhatikan penyambungannya, jangan sampai kipas berputar ke arah yang terbalik.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memeriksa thermostat. Dalam kondisi mesin dingin, isi radiator sampai penuh, biarkan tanpa tutup dan start mesin. Bila air muncrat keluar melalui lubang radiator, bisa dipastikan thermostat sudah dilepas.
Bila hal itu tak terjadi, tunggu hingga mesin mencapai suhu normal. Perhatikan air melalui lubang radiator. Bila termostat dalam kondisi baik, air tampak bersirkulasi.
Tapi bila tidak, ada kemungkinan thermostat tak terbuka maksimum atau radiator terpampat kotoran. Untuk itu, tidak ada cara lain selain menyervis radiator atau mengganti termostat.
Mengganti tutup radiator dengan versi kompetisi bukan solusi terbaik untuk mencegah gejala overheat. Tekanan tutup radiator kompetisi yang lebih tinggi memang bisa membuat titik didik air sulit dicapai.
Namun hal ini berefek pada daya tahan sambungan di sistem pendingin yang mendapat tekanan di luar kondisi normals sehingga mudah sekali pecah. Biasanya hal ini ditandai dengan sering pecahnya selang buntu di mesin.
Sumber : autobild.co.id
Komentar
Posting Komentar