Langsung ke konten utama

PENGGUNA KRL HARUS TAHU INI

Foto: INFO UMUM
PENGGUNA KRL HARUS TAHU INI

Berkaca dari Kecelakaan KRL di Bintaro beberapa hari lalu, banyak yang menyayangkan tidak tersedianya palu dan pemecah kaca di dalam kereta tersebut. Pada kenyataannya Kereta Rel Listrik (KRL) eks jepang tidak mengenal sistem palu pemecah kaca sebagai alat keselamatan. Mereka menggunakan katup angin untuk membuka kunci semua pintu agar pintu dapat dibuka dengan mudah oleh tangan.

Nah, dimana Anda bisa menemukan katup angin ini? Umumnya katup-katup ini tersebar di dua posisi yakni dibawah bangku dan diantara sambungan antar gerbong. Untuk menandai katup angin ini, biasanya mereka menandai dengan border penutup berwarna merah untuk memudahkan pencarian.

Selain di bagian dalam, di bagian luar kereta pun terdapat katup. Posisinya berbeda-beda, tergantung tipe KRL. Namun, pada umumnya keran tersebut berwarna merah. Misalnya pada gambar di atas merupakan katup yang berada di KRL seri 8000 dan 8500. Lokasinya di bagian dalam kereta tepat di pojok bawah kedua kursi yang berhadapan langsung dengan pintu keluar.

Bagaimana caranya menggunakan katup ini? Pertama, yang akan Anda lakukan adalah mencari dimana posisi katup berada. Jika sudah menemukan, buka penutup kerannya. Lalu tarik tuas keran sepenuhnya hingga terdengar suara angin yang terlepas. Dengan demikian pintu dapat dibuka dengan oleh tangan dengan mudah.

Penting untuk diketahui seluruh penumpang agar tidak sembarangan menggunakan katup ini. Pergunakanlah dalam keadaan darurat saja.
Posisi Katup Angin dalam tanda merah
Berkaca dari Kecelakaan KRL di Bintaro beberapa hari lalu, banyak yang menyayangkan tidak tersedianya palu dan pemecah kaca di dalam kereta tersebut. Pada kenyataannya Kereta Rel Listrik (KRL) eks jepang tidak mengenal sistem palu pemecah kaca sebagai alat keselamatan. Mereka menggunakan katup angin untuk membuka kunci semua pintu agar pintu dapat dibuka dengan mudah oleh tangan.

Nah, dimana Anda bisa menemukan katup angin ini? Umumnya katup-katup ini tersebar di dua posisi yakni dibawah bangku dan diantara sambungan antar gerbong. Untuk menandai katup angin ini, biasanya mereka menandai dengan border penutup berwarna merah untuk memudahkan pencarian.

Selain di bagian dalam, di bagian luar kereta pun terdapat katup. Posisinya berbeda-beda, tergantung tipe KRL. Namun, pada umumnya keran tersebut berwarna merah. Misalnya pada gambar di atas merupakan katup yang berada di KRL seri 8000 dan 8500. Lokasinya di bagian dalam kereta tepat di pojok bawah kedua kursi yang berhadapan langsung dengan pintu keluar.

Bagaimana caranya menggunakan katup ini? Pertama, yang akan Anda lakukan adalah mencari dimana posisi katup berada. Jika sudah menemukan, buka penutup kerannya. Lalu tarik tuas keran sepenuhnya hingga terdengar suara angin yang terlepas. Dengan demikian pintu dapat dibuka dengan oleh tangan dengan mudah.

Penting untuk diketahui seluruh penumpang agar tidak sembarangan menggunakan katup ini. Pergunakanlah dalam keadaan darurat saja
.

Dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PENDIRIAN BENGKEL AA CEMPAKA AUTO SERVICE

Sejarah Singkat pendirian Usaha perbengkelan AA CEMPAKA Auto Service yang berlokasi dijalan By Pass KM 9 Simpang Taruko 1 Kalumbuk Padang   merupakan suatu perusahaan jasa yang bergerak dibidang perbengkelan dan penjualan yaitu memperbaiki kendaraan penumpang roda empat dan juga menjual spare part, pelumas (Engine Oil) maupun peralatan lainnya. Bengkel AA CEMPAKA Auto Service didirikan pada tanggal 01 Juni 2015, oleh ASRUL ARMISKA beliau adalah mantan karyawan disebuah perusahaan otomotif terbesar yang merupakan pemegang merek kendaraan terkenal di Indonesia dan bekerja sama dengan beberapa pihak pemodal perorangan. Bengkel ini pada awalnya didirikan hanya untuk melayani service ringan dengan menyewa tempat berupa kios sederhana dan hingga kini sudah beberapa kali mengalami perpindahan lokasi usaha, seiring dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah dimana beberapa bulan kemudian melihat banyaknya pelanggan yang meminta perbaikan-perbaikan pada kendaraan milik m

Mesin Avanza tidak bisa hidup sehabis bongkar Mesin

Ilmu itu sayang jika hanya disimpan maka pada kesempatan ini saya akan berbagi tentang kasus Mesin avanza dan yang sejenis tidak bisa hidup setelah bongkar mesin atau setelah ganti rantai timing (timing chain)..Dan disini saya tidak bermaksud menggurui atau merasa lebih pintar dari agan-agan sekalian hanya berharap semoga ada yang bisa mengambil manfaat terutama bagi mekanik-mekanik pemula. Kasus ini sudah beberapa kali saya dapatkan setelah beberapa rekan-rekan mekanik meminta pertolongan untuk mencari titik permasalahan kenapa mesin tidak bisa hidup. Seperti biasa sebelum kita melangkah ke step yang lebih jauh, sebaiknya kita harus mengembalikan pola analisa kita kedasar, dimana kita harus memulai dari langkah-langkah yang paling sederhana yaitu bahwa mesin akan bekerja apabila terpenuhinya tiga syarat utama berikut ini : Kompresi yang tinggi (sesuai standar) Loncatan bunga api Busi yang kuat (Mesin Bensin) Perbandingan campuran Udara dan bahan bakar yang tepat Dalam mas

Tikam Samurai (53)

Kedua lelaki anggota Jakuza itu menoleh. Si Bungsu tegak dengan mulut terpaut rapat. Matanya bersinar seperti api yang siap membakar. “Siapa kau!” desis lelaki yang memegang samurai itu. Si Bungsu menyapu ruangan itu dengan pandangan mata. Dan sekilas dia dapat menerka apa yang terjadi. Teman anggota Jakuza yang pernah dia bunuh ketika menolong Hannako di terowongan daerah Yotsui dulu, kini datang lagi mencari Hannako. Dan dari pintu kamar Kenji yang terbuka, dia melihat kaki sebatas paha Hannako terkulai ke bawah tempat tidur. “Siapa kau!” Jepang bersamurai pendek dan bertubuh besar itu menggeram takkala melihat orang asing yang baru masuk itu tak mengindahkan pertanyaan pertamanya. “Saya malaikat maut…..” desis si Bungsu sambil maju perlahan. Di tangan kirinya samurainya terpegang kukuh. Sementara tangan kanannya tergantung lemah. Anggota Jakuza itu ingin segera menyudahi pekerjaannya. Dia maju menyongsong si Bungsu. “Bungsu-san…..larilah. selamatkan dirimu. Mere